admin

admin

Selasa (26/2), Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX) kantor perwakilan Jawa Tengah 1 kembali menggelar acara gathering yang dihadiri oleh anggota GI di kawasan Semarang dan sekitarnya. GI BEI Gathering adalah sebuah forum GI kota semarang dan sekitarnya sebagai media sharing yang sejalan dengan semangat memajukan Pasar Modal Indonesia, serta dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan informasi yang benar dan tepat tentang investasi. Mengingat pemahaman masyarakat tentang pasar modal saat ini masih belum merata, maka kami pengurus UKM Kelompok Study Pasar Modal Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam ikut ambil alih dalam meningkatkan sinergi dengan misi Bursa Efek Indonesia yang dijalankan oleh Kantor Perwakilan Jawa Tengah 1, untuk selalu meningkatkan pengembangan melalui serangkaian kegiatan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, agar pasar modal di daerah menjadi pilihan utama dalam hal investasi dan pendanaan perusahaan

Acara yang di mulai pada pukul 16.30 WIB tersebut dibuka oleh Fanny Rudi Elfuad selaku kepala kantor wilayah Jawa Tengah 1. Turut hadir pembina GIS BEI Pekalongan yang pada kesempatan kali ini diwakili oleh Dr. Zawawi M. A. Dan juga turut hadir pula ketua UKM KSPMS Febi IAIN Pekalongan mengatakan bahwa GI Gathering ini adalah momentum yang sangat ditunggu oleh kita karena kita dapat memperoleh ilmu baru dari senior kita dari universitas-universitas lain semoga dengan hadirnya perwakilan dari KSPMS FEBI IAIN Pekalongan ini bisa mengembangkan UKM KSPMS FEBI IAIN Pekalongan menjadi lebih baik lagi. Tak lupa turut hadir juga FKKS, Sekuritas pendukung yang bekerja sama dengan galery investasi masing-masing. Acara yang dikemas secara santai namun bisa membuat terkesan hadirin yang datang. Dalam acara GI BEI Gathering terdapat acara sharing antar pengurus GI. Acara GI Gathering ini ditutup oleh Fanny Rudi Elfuad pada pukul 20.30 WIB.

 

Pada Tanggal 7 sampai dengan 11 Desember 2018, 500 Mahasiswa penerima Beasiswa Bank Indonesia dari 98 PTN dan 2 PTS dari seluruh daerah di Indonesia mengikuti kegiatan pelatihan kepemimpinan atau Leadership Camp IV di IPC Corporate University Ciawi Bogor Jawa Barat. 500 Mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa terpilih yang di delegasikan oleh Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia di wilayah masing-masing untuk mewakili 4980 mahasiswa penerima Beasiswa Bank Indonesia tahun 2018. Leadership Camp ini merupakan wujud nyata dukungan Bank Indonesia terhadap pengembangan potensi generasi muda, khususnya penerima beasiswa Bank Indonesia. Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan Bank Indonesia dalam mempertemukan para pemuda perwakilan dari seluruh Indonesia yang terkumpul dalam satu wadah yang dikenal dengan nama GenBI (Generasi Baru Indonesia). Dengan mengangkat tema “Mempersiapkan GenBI sebagai Pemimpin Masa Depan menuju Indonesia Emas 2045.” Dalam kegiatan tersebut diikuti oleh 5 GenBI IAN Pekalongan, 2 diantaranya adalah mahasiswa dari FEBI IAIN Pekalongan yang menerima beasiswa Bank Indonesia (GenBI) yakni Ade Pitaloka (Ekonomi Syariah) dan ArinaRisqiana (Ekonomi Syariah).

Pada hari pertama atau hari kedatangan peserta, peserta disambut dengan ramah di beberapa bandara dan stasiun kereta api di Kota Jakarta. Kemudian rombongan diberangkatkan dengan angkutan darat menuju IPC di Ciawi Bogor. Yang menarik perhatian adalah saat peserta dan rombongan akan menaiki bus, masing-masing daerah menunjukkan semangatnya melalui yel-yel di Bandara dan stasiun. Perjalanan menuju IPC menjadi kesempatan berkenalan dan bertukar cerita dari masing-masing daerah disertai kehangatan dan semangat kekeluargaan.

Kegiatan dibuka oleh Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Bapak Mirza Adityaswara yang sekaligus memberikan kuliah mengenai kepemimpinan dan kebanksentralan. Dalam Pembukaan Leadership Camp tersebut Beliau menyampaikan bahwa Sebagai calon pemimpin masa depan, generasi muda harus memiliki jiwa kepemimpinan yang transformatif, berintegritas, mampu berkomunikasi dengan baik dan terus berinovasi. Bank Indonesia memiliki perhatian untuk mempersiapkan dan mendorong generasi muda senantiasa mengembangkan kemampuan diri sehingga mampu menjadi tulang punggung negeri yang memajukan perekonomian bangsa. Terlebih lagi, berdasarkan hasil riset International Monetary Fund (IMF), Indonesia diproyeksikan akan menjadi Top 5 Economies di tahun 2050. Tentunya hal ini perlu diantisipasi dengan kesiapan calon pemimpin masa depan yang mampu memanfaatkan potensi dan menghadapi tantangan perekonomian di masa depan di tengah kemajuan teknologi yang kian pesat dan membawa perubahan besar.

Kegiatan yang dilaksanakan selama lima hari ini tidak hanya mempertemukan mahasiswa terbaik dari seluruh wilayah di nusantara tetapi juga menghadirkan tokoh-tokoh inspiratif. Setelah pembukaan, SesiLeader Talk dan Motivation Talk dimulai dengan Menghadirkan pembicara dari Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih Dr. Emil Elstioanto Dardak M.Sc, pendiri Sokola Rimba Butet Manurung dan CEO General Electric Indonesia Hendry Satriago. Emil dardak merupakan mantan Bupati Trenggalek dan merupakan sosok pemimpin muda yang cerdas. Menjadi konsultan World Bank di usia 17 tahun dan pernah berkarir sebagai vice president salah satu BUMN. Butet Manurung merupakan sosok wanita tangguh yang mendirikan sekolah bagi anak-anak rimba yang seringkali menjadi korban kebodohan karena tidak dapat membaca. Sementara Handry Satriago merupakan CEO General Electric Indonesai, perusahaan yang didirikan oleh Thomas Alva Edison dan sekaligus pemimpin termuda di GEI. Yang menarik dari Handry adalah kemampuannya melawan keterbatasan, dia lumpuh dan harus menggunakan kursi roda sejak kelas 3 SMA akibat kelenjar getah bening pada tulang belakangnya. Ketiga pembicara ini memberikan kuliah mengenai kepemimpinan menghadapi revolusi industry 4.0.Hal ini bertujuan guna meningkatkan kecerdasan dan pengetahuan para penerima beasiswa Bank Indonesia

Selain itu, Bank Indonesia juga berusaha membentuk karakter, budi pekerti yang baik serta jiwa kepemimpinan para penerima beasiswa Bank Indonesia melalui kegiatan experiental learning (outbound training) pada hari ketiga yang berlangsung di Taman Budaya Sentul, Bogor. DimanaKegiatan ini difasilitasi oleh fasilitator wahana outbound professional dari taman budaya sentul. Beberapa permaianan yang melatih ketangkasan, keberanian, kerjasama dan kekompakan, serta kepemimpinan dikemas dan disajikan secara menarik ditambah semangat dari para peserta kegiatan.Di final projectketua kelompok dari masing-masing tim outbound mendapat tantangan untukmenyusun Puzzle gambar peta Nusantara dan foto bersama membentuk formasi bertuliskan GENBI. Kemudian pada malam hari setelah outbound kembali dilangsungkan seminar dengan pembicara dari jajaran satuan kerja Bank Indonesia dalam tajuk kuliah umum, dialog dan diskusi kepemimpinan, seluruh peserta diharapkan mampu mendapatkan insight, pengalaman berharga dan termotivasi untuk selalu mengembangkan potensi diri.

 

 

 

Hari keempat dilaksanakan city tour di Museum Bank Indonesia di kawasan kota tua Jakarta Utara. Musemum Bank Indonesia merupakan gedung yang semula merupakan kantor dari De Javasche Bank yang didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda. De Javasce Bank Merupakan Bank Sirkulasi pemerintah Hindia Belanda yang dinasionalisasi oleh Pemerinta Indonesia padatahun 1950-1951. Pada tahun 1953 De Javasche Bank resmi menjadi Bank Indonesia yang menjalankan tugasnya sebagai Bank Sentral.Gedung De Javasche Bank tetap menjadi kantor Bank Indonesia hingga tahun 1962 dan kemudian pindah kekawasan kebunsirih. Gedung ini pun kosong, hingga pada tahun 2009 diresmikan menjadi museum Bank Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Di malam terakhir acara penutupan leadership camp baju adat dari tiap-tiap daerah di Indonesia yang dikenakan oleh peserta leadership camp turut menghiasi malam penutupan itu, dan diramaikan dengan sejumlah penampilan tarian tradisional oleh perwakilan genbi nusantara dari Kalimantan Selatan, Banten, Aceh, Papua dan Papua Barat. Acara penutupan tersebut berlangsung begitu meriah dengan pelepasan 1000 lampion yang menghiasi langit malam Kota Bogor semakin menambah kekentalan dan keanekaragaman budaya Indonesia. Kegiatan yang berlangsung selama sepekan tersebut diakhiri dengan pemberian penghargaan untuk mengapresiasi prestasi dan kerja keras para penerima beasiswa Bank Indonesia. Terdapat 3 kategori penghargaan yang diberikan, yaitu  peserta terbaik leadership camp 2018, penulis terbaik genbi, kelompok outbound terbaik dan genbi terbaik 2018. Penghargaan untuk Kategori Peserta terbaik Leadership Camp 2018 diterima Oleh Megawati dari GenBI Sultengsebagai Peserta dengan keaktifan dan kedisiplinan yang tinggi diantara peserta yang lain. Adapun Penghargaan untuk kategori penulis terbaik genbi jatuh kepada Jovan Zohari dari genbi Jakarta. Mahasiswa UI tersebut meraih penghargaan sebagai penulis terbaik karena tulisannya telah terbit di beberapa media cetak nasional. Untuk kategori Kelompok terbaik diperoleh kelompok 18 karena mendapat nilai outbound tertinggi dibandingkan dengan kelompok yang lain, meskipun nilai tersebut hanya berbeda tipis. Sedangkan penghargaan untuk kategori genbi terbaik 2018 jatuh kepada genbi jember. Dimana point terbesar dari penilaian tersebut didasarkan pada kepengurusan dan kegiatan. Gelar genbi terbaik ini juga didapatkan oleh genbi jember di tahun 2017 lalu. Genbi jember sendiri telah tercatat melaksanakan sebanyak 200 kegiatan selama 1 periode. Sehingga keberhasilan teman-teman genbi jember tentu sangat menginspirasi bagi temen-temen genbi nusantara lainnya dan Salah satunya genbi tegal. Meski tidak mendapatkan penghargaan sebagai genbi terbaik namun genbi tegal sendiri juga masuk ke dalam 10 nominasi. Mengingat genbi tegal ini baru terbentuk di tahun 2018 awal. hal ini tentu menjadi prestasi yang sangat membanggakan.

Kegiatan Ledership Camp ini merupakan Event tahunan yang sangat bergengsi bagi penerima beasiswa Bank Indonesia. Karenanya mengikuti kegiatan ini merupakan suatu kebanggaan dan impian banyak mahasiswa. Meski tidak semua mahasiswa penerima beasiswa BI mendapatkan kesempatan ini. para delegasi tersebut wajib untuk membagikan pengalaman dan pengetahuan kepada teman-teman genbi lainnya. Sehingga apa yang diperoleh semoga senantiasa bermanfaat.

Tuesday, 29 October 2019 18:46

KULIAH UMUM PERBANKAN SYARIAH

Menghadiran Fahmi Subandi, M.M. Direktur Operasional BRI Syariah sebagai Narasumber, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Pekalongan menggelar Kuliah umum dengan Tema “Perkembangan dan Prospek Perbankan Syariah di Indonesia”. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin 28 Oktober 2019 bertempat di meeting room lantai 3 yang diikuti oleh 150 mahasiswa. Kuliah umum dimulai pukul 08:30 WIB yang diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan tilawah ayat-ayat suci al-Quran, sambutan dan do’a sebagai pamungkas opening ceremony.

Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Perencanaan Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag. menyampaikan bahwa pentingnya memahami isu-isu terbaru dalam perekonomian khususnya peran sektor keuangan syariah di Indonesia. Beliau juga menyampaikan kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Bank BRI Syariah dengan IAIN Pekalongan sebagai salah satu upaya dalam sharing ilmu pengaetahuan mengenai ekonomi syariah di Indonesia kepada para mahasiswa khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

Dalam pemaparannya Fahmi Subandi menjelaskan perkembagan perbankan syariah yang semakin membaik dari tahun ke tahun di Indonesia hal ini dilihat dari pertumbuhan aset dan pangsa pasarnya. Pada saat ini jumlah masyarakat yang menyimpan dananya di perbankan syariah masih berkisar 10 persen dari jumlah total rekening tabungan di Indonesia dangan share sebesar, hal ini menjadi catatan sendiri bahwa minat menabung masyarakat di perbankan syariah di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Dari sisi pembiayaan, perbankan syariah di Indonesia menyumbang 6,7 persen dari jumlah keseluran pembiayaan di Indonesia.

Menurutnya, literasi keuangan syariah di Indonesia masih perlu diupayakan. Dengan jumlah penduduk Muslim di Indonesia sangat besar, hal ini menjadi potensi akan perkembangan perbankan syariah di tingkat nasional. Pesan optimis bahwa Indonesia bisa mengembangkan industri Halal seperti Fashion, wisata halal dan lainnya dapat tumbuh berkembang di Indonesia.

Adapun tantangan yang dihadapi perbankan syariah saat ini adalah harus memiliki inovasi dan mengikuti perkembangan teknologi yang berkembang dengan cepat. Pelayanan yang prima serta kemudahan dan kenyamanan nasabah harus menjadi prioritas.

Minggu, 13 Oktober 2019 | M.T. Abadi

Perlombaan rangkaian JES Nasional 2019 sangat beragam dan pelaksanaan kegiatan tersebut berada di dua tempat yakni di IAIN Tulungagung dan Bumi Perkemahan Jurang Senggani Sendang, Tulungagung. Setelah acara seminar nasional dan pelaksanaan sholat Jum’at, para peserta lomba mulai memasuki ruangan tempat perlombaan yang diadakan di beberapa ruangan Gedung Syafuddin Zuhri dan Gedung Rektorat. Lomba yang dilaksanakan pada siang itu adalah lomba debat, business plan, stocklab, video competition dan call for paper. Kegiatan perlombaan ini berjalan lancar dan berakhir pada sore dan malam hari.

Dan syukur Alhmadulillah, Salah satu mahasiswa febi, Ayu Wulansari. Berhasil mengharumkan nama kampus lewat prestasinya menjadi juara 3 dalam lomba stocklab dalam rangka jambore ekonomi syariah nasional 2019 di IAIN tulungagung (13/10/2019).

Lomba stocklab game adalah permainan kartu yang dikemas sesederhana mungkin untuk lebih mudah memahami pasar modal. Permainan ini dibuat untuk mengedukasi dan bentuk sosialisasi yang sangat menarik untuk masyarakat dan para investor saham pemula.Peserta lomba adalah mahasiswa/mahasiswi yang terdiri dari 13 PTKIN yang ikut serta dalam jmbore ekonomi syariah 2019 dan telah mendaftarkan diri, serta tercatat sebagai peserta lomba oleh panitia.

Keesokan harinya, Sabtu 12 Oktober 2019, perlombaan terakhir yakni Pentas Seni dilaksanakan di Bumi Perkemahan Jurang Senggani Sendang, Tulungagung. Bukan hanya pentas seni, tetapi penutupan dan kemah para peserta dilaksanakan di tempat yang berada di area hutan Kecamatan Sendang ini. Para pemenang atau juara perlombaan diumumkan dan diberikan hadiah pada acara penutupan JES Nasional 2019.

Editor : M. T. abadi

FEBI, Pekalongan—Keberadaan teknologi tidak bisa dilepaskan dari berbagai aspek kehidupan seorang dosen, tidak terkecuali dalam melaksanakan penelitian. Berangkat dari hal tersebut maka dosen perlu membekali diri dengan seperangkat teknologi yang dapat menunjang proses-proses penelitian. Terkait dengan hal tersebut Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Pekalongan menyelenggarakan Workshop Metodologi Penelitian: Aplikasi Nvivo 12+ untuk Riset Kualitatif bagi dosen FEBI IAIN Pekalongan. Workshop dilaksanakan pada Selasa s.d Rabu, tanggal 29 s.d 30 Oktober 2019, bertempat di Hotel Horison Pekalongan.

Photo Dekan FEBI Dr. Hj. Shinta Dewi Rismawati, M.H. (Kiri), Wakil Rektor 1 Dr. H. Muhlisin, M.Ag. (Tengah),
dan Narasumber Dr. Sihar Tambun dari NV Consultant Indonesia (sebelah kanan )

Hadir sebagai nara sumber/fasilitator adalah Dr. Sihar Tambun dari NV Consultant Indonesia. Kegiatan diikuti oleh 40 dosen FEBI. Pada acara pembukaan, Wakil Dekan 1 Dr. AM. M. Hafidz melaporkan kepada Rektor dan Dekan bahwa riset kualitatif selama ini terkesan berjarak dengan pemanfaatan teknologi dan aplikasi digital sehingga hampir semuanya digunakan secara “manual.” Namun setelah munculnya aplikasi Nvivo untuk riset kualitatif yang secara teknis banyak membantu peneliti dalam me-manaje risetnya, maka sudah menjadi keniscayaan bagi para peneliti kualitatif untuk menguasai aplikasi Nvivo. Sedangkan Rektor IAIN Pekalongan yang diwakili Wakil Rektor 1 Dr. H. Muhlisin dalam pengarahannya menegaskan bahwa dosen harus mengikuti perkembangan teknologi untuk dapat meningkatkan kapasitasnya sebagai seorang peneliti, sehingga riset kualitatif yang biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama dapat dipangkas dengan pemanfaatan teknologi.

Photo Narasumber sedang menyampaikan materi Nvivo 12+

Selama dua hari penuh peserta dengan serius dan antusias mengikuti materi yang disampaikan oleh fasilitator. Materi workshop antara lain Manajemen Sumber Informasi Penelitian, Mengelola Tree Nodes, Attribute dan Coding, Relationship antar Item, Query Data, dan Integrasi Mendeley dan Nvivo. Peserta langsung diajak untuk mempraktekkan aplikasi tersebut sesuai dengan disiplin keilmuan mereka masing-masing. Setelah melewati masa workshop selama 12 jam pelajaran, acara ditutup oleh Dekan, Dr. Hj. Shinta Dewi Rismawati. Dalam arahannya Dekan menyatakan bahwa para dosen FEBI diharapkan dapat mengimplementasikan aplikasi ini yang ternyata memang sangat membantu dalam memanaje data yang sudah diperoleh dari lapangan. (i78)

Photo Peserta nvivo 12+ antusias dalam mengikuti workshop

Photo Bersama Peserta Workshop Kewirausahaan

Kamis, 31 Oktober 2019 bertempat di Meeting Room gedung FEBI IAIN Pekalongan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam mengadakan workshop dengan tema "Optimalisasi Pengelolaan Bisnis bagi Mahasiswa  dalam Pembelajaran Kewirausahaan" . Acara ini di isi oleh Muhammad Khoirul Fikri M.E.I yang merupakan seorang wirausahawan sekaligus dosen FEBI IAIN pekalongan. Rangkaian acara meliputi pembukaan, acara inti (workshop) dan penutup. Kuat Ismanto M.Ag yang mewakili Dekan FEBI IAIN Pekalongan dalam sambutannya mengatakan bahwa "Berbisnis yang baik adalah mencontoh, mencontoh dalam hal ini adalah belajar dari orang lain. Misalnya mencontoh Chairul Tanjung yang gemar membaca tentang bisnis”. Pada kesempatan ini kita berada pada fase mencontoh/belajar dari Muhammad Khoirul Fikri selaku pemateri workshop dalam berbisnis.

Photo Narasumber Muhammad Khoirul Fikri M.E.I menyampaikan materi workshop

Acara workshop kewiraausahaan di ikuti oleh mahasiswa-mahasiswa FEBI yang sudah memiliki bisnis, baik bisnis dalam skala kecil maupun besar. Acara ini berjalan dengan lancar dan antusiasme peserta sangat baik yang dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang di lontarkan kepada pemateri. Tujuan dari acara ini yaitu untuk mengoptimalisasi bisnis bagi mahasiwa FEBI melalui diskusi interaktif dan  konstruktif. Peserta diharapkan mampu mengembangkan bisnisnya agar lebih baik dan menjadi wirausahawan yang mandiri serta tidak hanya berorientasi pada kehidupan duniawi namun juga berorientasi akhirat. Seorang wirausahawan harus bisa memulai bisnisnya dengan sungguh-sungguh. Muhammad Khoirul Fikri mengatakan “Dalam berbisnis tidak hanya mencari untung, namun harus menguntungkan” artinya bahwa binis yang kita jalankan tidak hanya memberikan laba bagi kita sendiri namun juga harus bisa memberikan manfaat serta tidak merugikan orang lain. Hal yang dijadikan patokan dalam mengawali bisnis adalah melihat karakter usaha agar sesuai dengan karakter pribadi, apakah anda meyukai usaha tersebut sehingga dalam menjalani bisnis bisa nyaman. Kemudian dalam mengawali bisnis harus berfikir apakah mampu untuk menjalankan usaha trsebut.

Acara Workshop ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi kampus dalam bidang entrepreneurship, membentuk mahasiswa menjadi wirausahawan yang mandiri, kreatif dan inovatif serta mampu bersaing secara sehat dalam dunia bisnis khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Pekalongan yang mengikuti kegiatan workshop.

Pekalongan – Rektor IAIN Pekalongan Dr. H. Ade Dedi Rohayana, M.Ag bertindak langsung sebagai Inspektur Upacara pada Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama ke 73 yang kali ini dilaksanakan di halaman gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Pekalongan, Kamis (3/1). Upacara yang berlangsung penuh khidmat ini, diikuti oleh seluruh jajaran pimpinan, dosen dan pegawai IAIN Pekalongan.

Mengawali sambutan Menteri Agama yang dibacakan oleh Rektor IAIN Pekalongan bahwasanya, dalam memperingati hari bersejarah ini seyogyanya dilakukan dengan penuh kesederhanaan, keprihatinan, dan kepedulian untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena dampak dari peristiwa alam di beberapa wilayah, seperti di Lombok, Palu, Banten dan Lampung. Seluruh bangsa Indonesia merupakan satu kesatuan dalam derita dan bahagia, dalam sukacita maupun dukalara.

Berdirinya Kementerian Agama adalah untuk menjaga dan memelihara, sekaligus mengembangkan kualitas pendidikan keagamaan masyarakat. Agar tetap dan terus terjaga kerukunan hidup antarumat beragama yang kian rekat. Dan pada akhirnya agar kualitas kehidupan keagamaan segenap bangsa makin meningkat.

Sejalan dengan tema Hari Amal Bakti Kementerian Agama tahun ini, yaitu "Jaga Kebersamaan Umat", apalagi di tahun politik sekarang ini, mari senantiasa menebarkan energi kebersamaan, merawat kerukunan, dan menempatkan diri di atas dan untuk semua kelompok dan golongan kepentingan. Setiap kita haruslah menjadi teladan dalam kesederhanaan, kejujuran, dan keikhlasan memberikan amal bakti bagi segenap warga negara tercinta.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Rektor IAIN Pekalongan mengajak peserta upacara untuk senantiasa menegakkan lima nilai budaya kerja Kementerian Agama, yaitu Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab, dan Keteladanan. “Disamping itu sebagai bagian dari institusi yang membawa nama agama, seyogyanyalah perilaku kita harus mencerminkan kemuliaan agama, di mana antara kata dan perbuatan saling serasi, antara kesalehan personal dan kesalehan sosial saling melengkapi”, pesannya.

Pekalongan (FEBI, 9/10)-Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) menyelanggarakan The 3rdInternational Conference of University Community Engagement (The 3rdICON-UCE) dengan tema from research to Advocacy: building synergy between university and community for social justice. Kegiatan ini sebagai upaya menjembatani para dosen dalam melakukan publikasi hasil-hasil program pemberdayaan masyarakat pada masing-masing perguruan tinggi.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka langsung ajang The 3rd ICON-UCE yang bertempat di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dilaksanakan mulai Senin (8/10) hingga Rabu (10/10). Menag berharapperguruan tinggi mampu melahirkan penelitian-penelitian yang lebih aplikatif dengan masalah teraktual masyarakat saat ini serta terpublikasikan.

Dalam The 3rd ICON-UCE tiga Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis  Islam (FEBI) IAIN Pekalongan ikut berpartisipasi sebagai peserta pemakalah direkomendasikandari 149 pemakalah yang terpilih untuk didesiminasikan dan dipublikasikan. Pemakalah yang terpilih telah melalui seleksi yang diikuti oleh para dosen PTKIN dan PTKIS se-Indonesia. Adapun tiga Dosen FEBI yaitu Dr. Shinta Dewi Rismawati, SH., M.H dengan judul “Ecofeminism Aras Tumah Tangga dan Modal Sosial (Program Pemberdayaan Perempuan di Lahan Kritis Kabupaten Pekalongan), Ade Gunawan, M.M dengan judul “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Komunitas Kopi Saptowening Desa Bawang Kecamatan Blado Kab. Batang” dan Muh. Masrur, M.E.I berjudul “Pemberdayaan Masyarakat dalam Sistem Informasi Manajemen Zakat, Infaq dan Sedekah di Kelurahan Banyurip Kecamatan Pekalongan Selatan Kota Pekalongan.

The 3rd ICON-UCE diisi dengan parade presentasi plenary sassy yang mengangkat tema “University Social Responsibility for Social Justice Order: Moral, Philosophical, and Theological Perspective” dan “Learning from Society: Best Practices in Social Empowerment”. Adapun pembicara yang mengisi kegiatan ini diantaranya Minako Sakai, K.H. Husein Muhammad, Nurhady Sirimorok, Farha Ciciek, Hasan Aoni Aziz dan Musoffa Basyir. Dan kegiatan ini diakhiri dengan klinik pengabdian untuk memberikan solusi dan pemahaman bersama dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat bagi para dosen serta perguruan tinggi.

Wednesday, 23 January 2019 18:45

PIMPINAN FEBI IKUTI RAPAT KERJA TAHUN 2019

FEBI, Tegal—Pimpinan FEBI IAIN Pekalongan mengikuti rapat kerja tahun 2019 yang diselenggarakan pada tanggal 20 s.d 22 Januari 2019. Kegiatan yang berlokasi di Hotel Syariah Sankita Guci Tegal ini mengagendakan dua tema, yaitu evaluasi kegiatan tahun anggaran 2018 dan implementasi program kerja tahun 2019. Rapat kerja yang diikuti oleh seluruh pimpinan IAIN Pekalongan ini dibuka secara langsung oleh Rektor, Dr. H. Ade Dedi Rohayana, M.Ag.

Mengawali evaluasi tahun 2018, Rektor menyampaikan bahwa serapan anggaran IAIN Pekalongan pada tahun 2018 cukup tinggi, yaitu mencapai 96,7%. Ini menjadi indikator penting bahwa kegiatan maupun program yang direncanakan untuk dilaksanakan pada tahun 2018 telah hampir semua diselesaikan. Namun demikian ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan jika mengacu pada pelaksanaan kegiatan tahun 2018, diantaranya adalah masih ada beberapa kegiatan yang dokumen laporannya terlambat disusun. Pada sessi berikutnya dilanjutkan penyusunan jadwal implementasi kegiatan untuk tahun anggaran 2019. (i78)

Thursday, 24 January 2019 18:45

PENGHARGAAN KEPADA DOSEN BERPRESTASI FEBI

Gambar Penerimaan Penghargaan Kategori Sitasi Kepada Dosen Kuat Ismanto, M.Ag

FEBI, Pekalongan—Untuk mengapresiasi kinerja akademik para dosen di lingkungan FEBI IAIN Pekalongan, para dosen yang berprestasi menerima penghargaan atas kinerjanya tersebut. Ada tiga kategori penghargaan yang diberikan kepada para dosen, yaitu kategori Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI), kategori sitasi, dan kategori Indeks Kinerja Akademik Dosen (IKAD). Penghargaan untuk kategori HaKI diterima oleh Agus Arwani, M.Ag sebagai dosen yang mempunyai HaKI terbanyak di antara dosen-dosen FEBI yang lain. Adapun untuk penghargaan kategori sitasi diperoleh oleh Kuat Ismanto, M.Ag sebagai dosen dengan sitasi terbanyak melalui akun Google Schoolar. Sedangkan kategori IKAD diterima oleh tiga dosen, yaitu Ali Amin Isfandiar, M.Ag., H. Ahmad Rosyid, M.Si., dan Drs. H. A. Tubagussurur, M.Ag. (i78)

Gambar Penerimaan Penghargaan Kategori IKAD