admin

admin

FEBI, Pekalongan—Dinamika ekonomi Islam Indonesia tidak dapat dilepaskan dari dimensi lain di luar dimensi ekonomi, salah satunya adalah dimensi politik. Bagaimana arah laju perkembangan ekonomi Islam di Indonesia terkait erat dengan dinamika politik yang ada. Untuk mengkaji hal tersebut FEBI IAIN Pekalongan menyelenggarakan Seminar Nasional Ekonomi Islam dengan tema “Dimensi Politik Ekonomi Islam di Indonesia.” Seminar yang dilaksanakan pada Rabu, 28 Agustus 2019 di Hotel Horison Pekalongan ini menghadirkan pengamat politik nasional sekaligus Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanudin Muhtadi, Ph.D. Hadir sebagai peserta seminar antara lain jajaran perbankan syariah Pekalongan, KSPPS di Pekalongan, PTU/PTA di wilayah Pekalongan, MES Pekalongan, user dan stakeholder FEBI IAIN Pekalongan, dosen dan mahasiswa FEBI IAIN Pekalongan.

Gambar- Peserta Seminar Nasional Ekonomi

Dalam sambutan pembukaannya, Rektor IAIN Pekalongan Dr. H. Ade Dedi Rohayana menyampaikan bahwa sistem ekonomi Islam harus bisa lebih berkembang untuk memberikan kontribusi riil dalam perekonomian di Indonesia. Sementara itu Dekan FEBI Dr. Hj. Shinta Dewi Rismawati dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan seminar ini bagian dari rangkaian kegiatan FEBI EXPO menyambut Milad ke-3 FEBI IAIN Pekalongan.

Dalam paparannya, Burhanudin yang juga alumni MAN-PK Surakarta ini menyatakan bahwa figur wakil presiden Kiai Ma’ruf Amin (KMA) adalah figur yang dapat diterima oleh kalangan modernis dan tradisionalis sekaligus, sehingga meski bargaining politik KMA masih perlu ditingkatkan lagi, namun hal ini menjadi modal penting bagi KMA untuk menarik gerbong sistem ekonomi Islam. Selain itu, masih menurut Burhan, jangan sampai ada monopoli narasi dan gerakan ekonomi Islam pada kelompol tertentu. Untuk mainstreaiming, alumni Australian National University ini mengatakan bahwa penggerak ekonomi Islam harus meningkatkan insentif ekonomi dan investasi yang membuat Jokowi melirik ekonomi Islam. Dalam catatan akhirnya, moderator seminar Dr. AM. M. Hafidz MS menyatakan bahwa konstelasi politik di Indonesia belum memberi angin segar bagi ekonomi Islam, maka perlu konsolidasi sosiologis di kalangan umat Islam sehingga ekonomi Islam bukan hanya milik dan didominasi golongan tertentu. (i78)

 

Salah satu Pengelola Jurnal Febi International Journal of Islamic Business and Economics (IJIBEC) dalam hal ini diwakili Agus Arwani mengikuti acara International Workshop For Journal Editor: Scopus Selection Criteria And Evaluation Process Workshop  yang dilaksanakan pada hari Jumat Tanggal 13 September 2019 Ruang Cendrawasih 2 Jakarta Convention CenterJalan Jenderal Gatot Subroto Gelora Tanah Abang Jakarta 10270 penyelenggara Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pegembangan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi kerjasama dengan HEBII (Himpunan Editor Berkala Ilmiah Indonesia). Acara ini merupakan dari hasil seleksi sebanyak 1000 pendaftar IJIBEC merupakan salah satu jurnal yang lolos seleksi kegiatan tersebut jumlah yang lolos ada 200 Jurnal dan jurnal yang ada di indonesia sebanyak 30 ribu lebih namun sangat sedikit untuk yang international untuk DOAJ ada 1500 yang terdaftar untuk itu Indonesia menjadi publikasi HEBI Himpunan Editor Berkala Indonesia, untuk itu peran editor sangant penting pada kualitas jurnal harapannya banyak jurnal scopus di indonesia sehingga mengurangi devisa negara, karna tahun ini saja ada 33 ribu artikel yang dipublish oleh scopus memakan dana sekitar 165 M oleh karena itu jika bisa mempublish jurnal ilmiah international di Indonesia, target pada tahun ini ada 100 jurnal yang terindeks scopus.Jurnal merupakan salah satun puzzle untuk memperbaiki kualitas bangsa dalam hal riset untuk menunjang proposal yang berkualitas, kemudian kita garus menjadi trandsenter bukan menjadi follower saja, UUD 11 2011 sebagai landasan, salah satu dalam oebdanaan riset dan reiset itu menjadi pijakan dalam membuat kebijakan, anggaran riset bukan hanya dari APBN melainkan juga dari dana abadi sekitar 5 T oleh karna itu jurnal dituntut untuk meningkat kualitas bukan hanya kuantitas sehingga dapat berdirii dengan kakri sendiri dalam arti bisa menjadi trandscenter bukan follower.

Untuk mewujudkan IJIBEC menjadi jurnal yang terakreditasi scopus.  Menurut Prof. Dr. Istadi bahwa Strategi Pengembangan dan standar tatakelola Jurnal bereputasi International jika sudah terindeks namun tidak ada sitasi maka bisa dikeluarkan, jurnal shinta 3-6 bisa menjadi jurnal international selama memenuhi kriteria, jika dan jurnal yang terrejec oleh scopus harus ada cover letter untuk  menjawab komentar yang lalu, kemudian nama jurnal tidak mirip atau malah sama dan embel-embel lokal harus ada penjelasan.  Editor chief adalah orang yang pakar dan yang memiliki trac record publikasi. saran editorial board bisa diambil dari revier yang rajin.

Photo Bersama Narasumber
Jumat, 20 September 2019 bertempat di Meeting Room lantai 3 gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Pekalongan diadakan Seminar dengan tema "Dinamika Sosiologis-Idiologis Ketahanan Lembaga Keuangan Mikro Syariah di Era Revolusi Industri 4.0". Acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian kuliah Lembaga Perekonomian Syariah (LPS) yang diampu oleh Bapak Muhammad Izza, M.S.I. agar mahasiswa memahami sampai sejauh mana sebuah lembaga keuangan syariah dapat eksis dalam jangka panjang. Untuk itu beliau mengundang seorang Narasumber berasal dari Praktisi Lembaga Keuangan Syariah yaitu Bapak Mukti Widodo, S.E, M.Si. Kepala KospinMu Surya Mentari Karanganyar Kabupaten Pekalongan. Rangkaian acara meliputi pembukaan, sambutan, acara inti dan penutup. Dekan FEBI IAIN Pekalongan DR. Hj. Shinta Dewi Rismawati, M.H. dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan bahwa kegiatan dengan mengundang praktisi merupakan implementasi dari wujud dari satu takeline IAIN Pekalongan yaitu Scientific. Menurutnya “scientific ini tidak hanya diperoleh dalam perkuliahan dikampus oleh Dosen saja namun juga dapat berasal dari praktisi dari luar kampus untuk memberi kuliah berdasarkan pengalamannya. Dan saat ini FEBI sedang memperbanyak praktisi untuk sharing pengetahuan berdasarkan bidang kompetensi yang dibutuhkan”. 
 
Photo Narasumber Mukti Widodo, M.Si sedang menyampaikan materi Seminar
Acara seminar di ikuti oleh seluruh mahasiswa FEBI yang mengambil mata kuliah Lembaga Perekonomian Syariah (LPS) di Jurusan Ekonomi Syariah. Penggagas acara yaitu Bapak Muhammad Izza, MSI selaku pemangku mata kuliah mengatakan “alhamdulilah acara ini berjalan dengan lancar dan antusiasme peserta sangat baik dengan banyaknya peserta dan sejumlah pertanyaan”. Menurutnya tujuan dari acara ini adalah untuk memperoleh pengetahuan secara langsung dari praktisi sekaligus memperkenalkan bagaimana lembaga keuangan dapat tumbuh besar dan semakin berkembang. Selain itu mahasiswa diharapkan mampu menilai hal-hal sisi sosiologis dan idiologis lembaga keuangan syariah agar kuat dan bisa bertahan disaat krisis. “Beberapa karakteristik tersebut selanjutnya wajib di selesaikan mahasiswa dalam sebuah paper sebagai ganti tugas Ujian Tengah Semester” tuturnya. 

Foto bersama Warek III, Dekan , Pengurus PAGOMA dan IKA IAIN Pekalongan (22/9/2019)

Kajen - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Pekalongan menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan Silaturahim antara Pengelola FEBI dengan Stakeholder di Kampus Rowolaku Kajen Pekalongan, Ahad (22/9/2019).

FGD bertema Menjalin Kebersamaan Untuk Mewujudkan Visi dan Misi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Pekalongan dihadiri oleh Wakil Rektor 3, Pimpinan FEBI, Pengurus Paguyuban Orang Tua Mahasiswa (PAGOMA), Pengurus IKA IAIN Pekalongan, Panitia Pembangunan Masjid Kampus, dan orang tua/wali mahasiswa FEBI angkatan 2019.

Dekan FEBI IAIN Pekalongan, Shinta Dewi Rismawati menjelaskan bahwa FGD bertujuan untuk membangun sinergitas antara pengelola perguruan tinggi dengan stakeholder khususnya orang tua/wali mahasiswa. “FGD dan silaturahim ini merupakan kegiatan penting di fakultas untuk membangun sinergi dengan orang tua/wali mahasiswa dalam mewujudkan visi untuk menjadi fakultas yang terkemuka dan kompetitif dalam pengembangan ilmu ekonomi dan bisnis Islam berwawasan ke-Indonesiaan di tingkat nasional pada tahun 2036”, ungkapnya.

Sedangkan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Alumni dan Kerjasama, Moh. Muslih, Phd, memberikan apresiasi terhadap penyelenggaran kegiatan FGD ini dan berharap ada tindak lanjut dari kegiatan ini. “Semoga ada langkah kongkrit setelah FGD dan silaturahim ini, saya harapkan ada kontribusi nyata dari para orang tua/wali mahasiswa untuk ikut bersama-sama membesarkan kampus IAIN Pekalongan”, harap beliau.

Komitmen Pagoma dan Ikatan Alumni

Sementara itu Pengurus Pagoma dan IKA IAIN Pekalongan menyatakan komitmennya untuk berkontribusi dalam pengembangan kampus sebagaimana disampaikan oleh Sekretaris Pagoma, Surono. ”Insya Allah paguyuban orang tua mahasiswa akan memberikan kontribusi kepada IAIN Pekalongan, tentu sesuai dengan kemampuan dan melalui mekanisme yang tidak melanggar regulasi dan ketentuan yang berlaku”, ujar beliau. Hal yang sama juga disampaikan oleh Haji Musono, M.H,  mewakili pengurus Ikatan Alumni IAIN Pekalongan.

Komitmen dari Pagoma dan Ikatan Alumni tersebut tentu saja menjadi angin segar bagi IAIN Pekalongan untuk mewujudkan visinya menjadi kampus PTKI yang terkemuka dan kompetitif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berwawasan ke-Indonesiaan di tingkat nasional pada tahun 2036. Pada acara tersebut juga diisi dengan presentasi rencana pembangunan Masjid Agung IAIN Pekalongan dari Panitia Pembangunan yang disampaikan oleh Haji Achmad Djaiz selaku Ketua Panitia. (#KabagTU)
 

Senin, 20 Mei 201 | M.T. Abadi

 

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan 46 IAIN Pekalongan Desa Tenogo, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan Melaksanakan Workshop Kewirausahaan & Digital marketing di TPQ desa Tenogo.  Sabtu (18/05/2019).

Koordinator Desa (KORDES) Arif Hidayat mengatakan, Acara ini merupakan salah satu program kerja prioritas  dari tim kkn 46 desa Tenogo. Tujuannya diharapkan workshop ini mampu memberikan edukasi tentang pentingnya menggunakan kemasan produk dan motivasi bagi warga sekitar untuk lebih bisa berkreasi dalam mengembangkan produk olahan kopi yang memang menjadi ciri khas dari desa Pesantren. Selain program kewirausahaan, ada juga program diskusi manajemen masjid dan sosialisasi pra nikah & pasca nikah yang diselenggarakan tanggal 17 dan 20 Mei 2019.

Senada dengan hal itu, Kepala Kelurahan (Pak Lurah) Bp. Agus Susilo menuturkan, workshop kemasan produk ini sudah sepatutnya diagendakan sebagai bentuk dorongan kepada masyarakat khususnya pelaku usaha agar bisa mengemas produknya lebih menarik dan higienis .

Acara yang berlangsung pagi sampai siang hari itu diikuti oleh beberapa elemen masayarakat desa Tenogo, mulai dari ibu rumah tangga, petani Kopi, perangkat desa, Pemuda pemudi Desa, dll.

 

Bp. Muhammad Taufiq Abadi MM yang merupakan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Pekalongan dan juga owner di Lamongan Jaya Grup dihadirkan untuk memberikan pencerahan dan pengetahuan tetang pentingnya penggunaan kemasan produk. Dalam materi yang disampaikan ada beberapa poin penting yaitu

1. kemasan & Permasalahannya

2. fungsi dan kegunaan Kemasaan

3. Kemasan sebagi media informasi dan promosi

4. jenis-jenis bahan kemasan

5. bentuk kemasan

6. Labeling Kemasan

“Para warga sangat mendukung dan antusias mengikuti acara ini, terbukti dengan banyaknya jumlah warga yang hadir dan bertanya pada pemateri” ucap Khoiroh Nur selaku panitia acara. Ia juga mewakili mahasiswa KKN IAIN Pekalongan mengucapkan terimakasih kepada berbagai lapisan masyarakat, semua organisasi pemuda desa pesantren dan perangkat desa yang telah ikut berpartisipasi pada kegiatan tersebut.

FEBI, Pekalongan—Guna menciptakan atmosfir akademik yang kondusif dalam proses pembeajaran di luar kelas, FEBI IAIN Pekalongan menyelenggarakan Workshop Marketing bagi mahasiswa degan tema “Menemukan Pembeli dengan Jari dan Wifi.” Kegiatan yang juga menjadi bagian dari Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) ini dilaksanakan pada hari Jumat, 13 Desember 2019 di auditorium FEBI IAIN Pekalongan. Peserta kegiatan adalah 150 mahasiswa FEBI IAIN Pekalongan.

Dekan FEBI Dr. Shinta Dewi Rismawati, S.H., M.H. dalam sambutannya mengatakan bahwa Surat Keterangan Pendamping Ijazah atau disingkat SKPI adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh institusi perguruan tinggi. Surat yang juga disebut Diploma Supplement ini berisi pencapaian akademik dan capaian pembelajaran serta kualifikasi lulusan pendidikan tinggi. Sederhananya, SKPI adalah rekam jejak mahasiswa ketika menjalani perkuliahan dan menjadi dokumen pendukung semua prestasi dan sertifikasi yang dicantumkan di curriculum vitae (CV).Landasan hukumnya adalah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 81 tahun 2014 tentang Ijazah, sertifikat kompetensi dan sertifikat profesi pendidikan tinggi. Beliau juga mengungkapkan bahwa Capaian pembelajaran juga tidak hanya membahas mengenai kemampuan dalam persaingan kerja semata, namun juga membahas mengenai kemampuan pengetahuan yang dimiliki oleh lulusan dan juga kemampuan sikap yang harus dimiliki oleh lulusan. Hal ini dapat membantu para perekrut kerja (HRD perusahaan) dalam menyeleksi tenaga kerja.

workshop-online-marketing01

Hadir sebagai narasumber Bp. Fahrus Salis yang merupakan owner Expan Media.com. dalam pemaparannya beliau memaparkan beberapa hal terkait tujuan kuliah, berkarir saat masih berstatus pelajar, membangun mindset sukses, dan menangkap peluang bisnis masa kini dengan riset produk (google trends), riset persaingan (marketplace), serta test market dengan berani memulai dengan penuh keyakinan. (Taufik)

International-Short-Course

International Short Course telah selesai dilaksanakan pada tanggal 7-13 Oktober 2019 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kegiatan tersebut diikuti oleh mahasiswa dari berbagai negara yaitu Thailand, Malaysia, Suriah, Korea Selatan, Tiongkok, Brunei Darussalam, dan tentunya Indonesia sebagai tuan rumah. IAIN Pekalongan sebagai salah satu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam  Negeri (PTKIN) yang sedang berada dalam progres yang baik, melalui Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) turut mendelegasikan mahasiswanya sebagai peserta yang dalam kesempatan tersebut diwakili oleh Arif Muslikhul, mahasiswa jurusan ekonomi syariah.

Kegiatan tersebut mengusung tema “Understanding Islamic Social and Microfinance : Its Relevance and Contribution to Economic Development”. Rangkaian kegiatan berjalan dengan sangat baik dan terstruktur. Berbagai macam materi yang berkaitan dengan tema kegiatan disampaikan dengan baik oleh beberapa pemateri yang berasal dari berbagai lembaga baik dari dalam negeri. Pada setiap akhir sesi dari materi yang disampaikan para peserta diberi kesempatan bertanya langsung kepada narasumber sehingga terjadi diskusi yang menarik dalam forum.

Selain itu, terdapat juga sesi khusus yaitu FGD (Focus Group Discussion) untuk mendiskusikan mengenai materi yang telah didapatkan dari para narasumber. Setiap peserta memberikan pendapat masing-masing untuk mengungkapkan opininya tentang Islamic Social and Micro Finance, dan juga menananggapi topik diskusi yang disajikan oleh moderator mengenai bagaimana implementasi dari materi yang telah disampaikan oleh para narasumber.

Pada kegiatan International Short Course ini, para peserta juga berkesempatan menghadiri seminar internasional yang bertema “Strenghtening Developing Countries Readiness Toward Islamic Finance and Banking sustainability”. Pembicara dalam seminar tersebut yaitu Prof. Hajime Kimizama Assoc. dari Jepang, Assoc. Prof. Dr. Mohamed Asmy dari International Islamic University Malaysia, Prof. Dr. Saidurrahman, M.Ag. yang merupakan rektor UIN Sumatera Utara Medan, dan juga Abdul Qoyum, S.E.I., M.Sc.Fin. dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Pada tanggal 12 Oktober 2019 atau pada hari ke-enam dalam kegiatan tersebut, para peserta International Short Coure melakukan kunjungan ke kantor pusat BMT Beringharjo yang merupakan salah satu lembaga microfinance yang sukses. Di sana para peserta mempelajari bagaimana pelaksanaan program-program dari BMT tersebut serta terdapat pula dua orang wirausahawan yang turut menjadi pembicara dan membagikan cerita suksenya kepada para peserta.

Kegiatan ditutup dengan acara Gala Dinner yang dilakukan di gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga. Pada acara tersebut juga terdapat pemberian penghargaan pada beberapa peserta dan juga hiburan baik dari band pengisi acara, panitia, para dosen, dan para peserta yang melakukan perform pada malam tersebut. Sementara itu rangkaian terakhir dari kegiatan Internation Short Course ini yaitu refreshing dan outbond di Pantai Cemoro Sewu serta mengunjungi situs bersejarah Candi Prambanan.

Penggalangan dana untuk korban banjir daerah Jabodetabek dan Banten yang dilakukan oleh Organisasi Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Pekalongan yang terdiri dari Dewan Eksekutif Mahsiswa (DEMA) FEBI, Senat Mahasiswa (SEMA) FEBI, HMJ Ekonomi Syariah, HMJ Perbankan Syariah, HMJ Akutansi Syariah, UKM-F Dycres dan UKM-F KSPMS pada hari Selasa, 7 Januari 2020. Adapun titik lokasi penggalangan dana yaitu berada di Lampu merah ponolawen, Lampu merah podo, Lampu merah kartini, Pasar Kajen, Pasar Banyuurip, dan Pasar Grogolan. Dari 6 titik lokasi penggalangan dana tersebut alhamdulillah terkumpul uang sebesar Rp. 4.460.700 serta berupa pakaian layak pakai yang sudah terkumpul sebanyak tiga karung. Dari dana dan pakaian penggalangan tersebut akan kami salurkan kepada korban melalui perantara relawan. Maka dari itu kami ORMAWA FEBI mengucapkan banyak terimakasih kepada masyarakat Pekalongan atas bantuannya. Semoga bantuan dari saudara-saudara dapat bermanfaat dan diterima disisi Allah s.w.t. Aaamiin.

Pekalongan, FEBI—Memasuki tahun 2020, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Pekalongan menyelenggarakan rapat koordinasi pada tanggal 2 Januari 2019. Rapat koordinasi sebagai perwujudan kepemimpinan operasional guna mewujudkan good governance ini dimaksudkan agar para pimpinan dan staf di lingkungan FEBI IAIN Pekalongan mempunyai motivasi dan komitmen yang tinggi menyongsong masa kerja tahun 2020. Rapat yang berlangsung di Ruang Rapat Lantai 3 FEBI ini dihadiri oleh semua unsur pimpinan, tenaga kependidikan, security, dan clening service.
 

Whats-App-Image-2020-01-05-at-11-29-36

Dalam sambutan dan arahannya, Dekan FEBI Dr. Hj. Shinta Dewi menyampaikan refleksi FEBI tahun 2019 dan gambaran kerja FEBI tahun 2020. Untuk refleksi 2019, Dekan menyampaikan bahwa pada tahun 2019 banyak kegiatan besar dan penting yang berhasil dilaksanakan oleh FEBI, diantaranya adalah akreditasi IJIBEC di S3, perolehan akreditasi ISO, akreditasi prodi Aksya dengan nilai B, dan Expo FEBI yang berhasil mendatangkan berbagai nara sumber kelas nasional seperti Burhanudin Muhtadi (Indikator Politik), budayawan Sudjiwo Tedjo, Buka Lapak dan lain-lain. Prestasi ini harus bisa dipertahankan dan ditingkatkan, imbuhnya. Untuk tahun 2020, di bidang akademik FEBI mempunyai banyak tugas besar, diantaranya adalah penyiapan asesmen lapangan akreditasi Prodi S1 Perbankan Syariah dan penyusunan borang akreditasi untuk S1 Ekonomi Syariah dengan menggunakan 9 standar. (Hafidz)

Pekalongan, FEBI—Perkuliahan secara online pada masa studi Semester Genap T.A. 2019/2020 sebagai dampak dari pandemi Covid19 merupakan perkuliahan online yang secara resmi baru kali pertama diberlakukan di FEBI IAIN Pekalongan. Meski memang pengalihan kuliah luring menjadi daring terkesan mendadak, namun secara umum proses perkuliahan dapat diselesaikan secara penuh sampai dengan berakhirnya Semester Genap ini. Untuk mengevaluasi pelaksanaan perkuliahan online tersebut sekaligus untuk persiapan dan perbaikan pada semester berikutnya, maka FEBI IAIN Pekalongan menyelenggarakan Rapat Evaluasi Perkuliahan Online pada Kamis, 24 Juli 2020. Rapat yang dilaksanakan secara daring ini diikuti oleh seluruh pimpinan FEBI dan Dosen FEBI IAIN Pekalongan.

ev3jpg

Dalam rapat tersebut dibahas beberapa data evaluasi baik dari mahasiswa maupun dari dosen. Data evaluasi tersebut diperoleh dari survei yang dilakukan oleh FEBI dengan cara mendistribusikan angket kepada mahasiswa dan dosen. Catatan evaluasi yang mengemuka antara lain adalah pola pemberian dan intensitas tugas kuliah, media online untuk perkuliahan, kuota data internet dan interaksi antara dosen dan mahasiswa. Pada forum rapat tersebut dosen juga menyampaikan evaluasi terhadap teknis perkuliahan sekaligus menyampaikan usulan terkait dengan pola perkuliahan untuk semester berikutnya. (Hafidz)

ev2jpg