Tuesday, 06 April 2021 11:57

The Series of FEBI`s Webinar: Panggung Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Pekalongan

Written by

Pekalongan – Penelitian, jurnal, dan disertasi merupakan kata-kata yang sudah tidak asing lagi dalam dunia civitas akademika. Sebagai seorang pemeran pendidikan tampaknya hal tersebut merupakan suatu “kewajiban” yang tak dapat dihindari. Tentu saja hal ini tidak lepas dari  tridarma perguruan tinggi yang menuntut para dosen untuk terus melakukan riset dan pengembangan dalam dunia ilmu pengetahuan.

Selain aktif melakukan riset, dosen juga dituntut untuk aktif dalam menulis dan mempublikasikan hasil risetnya. Diperlukan wawasan dan  pengetahuan yang mumpuni agar mampu menghasilkan sebuah tulisan yang berkualitas, salah satunya dengan saling berbagi pengalaman. Hal inilah yang tampaknya ingin dicapai oleh Wakil Dekan 1 sekaligus ketua pelaksana kegiatan The Series of FEBI`s Webinar, Dr. AM. Muh. Khafidz M, M.Ag. Beliau menyatakan bahwa riset-riset yang dihasilkan oleh para doktor di lingkungan kampus FEBI IAIN Pekalongan merupakan mutiara yang bernilai tinggi terlebih karya disertasi yang merupakan salah satu “magnum opus” seorang doktor sehingga perlu ditebar ke berbagai pihak agar berdampak tinggi baik dalam tataran teoretis maupun praktis. Dalam paparannya, beliau berharap agar kegiatan ini dapat menjadi ajang berbagi mutiara bagi civitas akademika FEBI IAIN Pekalongan.

Kegiatan yang digagas ini terbagi atas tiga kluster, yakni dissertation on stagejournal article on stage, dan research paper on stage yang akan dilaksanakan selama dua pekan sekali. Sasaran kluster pertama merupakan para doktor di lingkungan FEBI IAIN Pekalongan. Kegiatan yang kali pertama dan satu-satunya di kampus IAIN Pekalongan ini nampaknya cukup mencuri perhatian civitas akademika, terutama dosen dan mahasiswa. Hal ini terlihat dari animo peserta yang tinggi. Panitia penyelenggara yang awalnya hanya menyediakan 300 tiket virtual akhirnya membuat channel youtube sebagai sarana tambahan bagi 704 peserta lainnya yang belum beruntung mendapatkan tiket dapat ikut menyaksikan.

Acara yang dilaksanakan pada 31 Maret 2021 tersebut turut dihadiri oleh Dekan FEBI, Dr. Shinta Dewi R, M.H yang sekaligus meresmikan kegiatan. Beliau berharap agar kegiatan ini dapat bersinambung sebagai wadah mimbar civitas akademika FEBI IAIN Pekalongan. Beliau menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan panggung para dosen untuk saling mengenal sisi akademik satu sama lain.

Webinar seri pertama yang bertajuk “Community and Halal Tourism Village” dipaparkan oleh Dr. Hendri Hermawan Adinugraha, S.E.I, M.S.I sebagai pemateri dalam The Series of FEBI`s Webinar I. Tema tersebut merupakan hasil disertasi dengan latar belakang kondisi pasar global saat ini, yakni banyaknya umat muslim di seluruh dunia yang berkompetisi dalam bidang industri halal. Kesadaran tentang konsep halal yang semakin  meningkat turut memengaruhi pola pikir dan tanggapan konsumen terhadap bentuk produk maupun layanan halal, salah satunya di bidang pariwisata. Dalam paparannya, Dr. Hendri menyatakan bahwa penerapan konsep halal merupakan sebuah tren dan kebutuhan bagi negara-negara muslim, terlebih sektor pariwisata dalam mendorong peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat lokal.

Penemuan yang ditemukan dalam penelitian yang dilakukan di Desa Setanggor, Lombok tersebut adalah adanya model partisipatif kolaboratif yang konsisten dan melibatkan seluruh stakeholder desa sehingga terjalin ikatan emosi yang baik untuk mengembangkan Desa Setanggor menjadi desa pariwisata halal di Indonesia. Selain itu, dalam mewujudkan desa wisata yang good service, Desa Setanggor  memberikan layanan tambahan dengan  menonjolkan daya tarik wisata, seperti menjaga fasilitas dan adanya akses yang memadai untuk menuju desa wisata tersebut.

Selain pemaparan materi, kegiatan tersebut juga diisi dengan tanya jawab serta komentar yang dapat dilakukan oleh seluruh peserta. Antusiasme peserta tampak dari banyaknya jumlah penanya yang ingin langsung berkomunikasi dengan pemateri. Kegiatan yang dihadiri oleh para akademisi lintas strata tersebut ditutup dengan sesi foto bersama yang dipimpin oleh moderator.