Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dalam sambutannya menekankan bahwa FEBI berkomitmen kuat untuk memajukan dunia pendidikan Indonesia, salah satunya dengan meningkatkan mutu kampus sehingga temuan-temuan yang dipaparkan harus segera dibenahi. Menurutnya kegiatan semacam ini merupakan wadah untuk mengidentifikasi segala bentuk kemungkinan kekhilafan yang terjadi.
Dalam kegiatan tersebut dipaparkan 7 temuan AMI yang ditemukan oleh tim auditor, yakni terkait FEBI yang belum menyusun dokumen konteks organisasi dan manajemen risiko tahun 2020 yang mempertimbangkan Pandemi Covid-19, pengendalian peluang dan risiko ketidaksesuaian (potensi mahasiswa gagal) dan ketidaksesuaian lainnya, analisa dan tindak lanjut atas hasil survei kepuasan mahasiswa, penetapan standar infrastruktur pembelajaran dan infrastruktur rest and recreation, standar lingkungan, mekanisme penilaian dosen dan mekanisme umpan balik terhadap penilaian dosen, serta mekanisme kesesuaian soal UAS dengan kontrak perkuliahan atau RPS.
Temuan yang dipaparkan tersebut mendapatkan umpan balik dari pihak FEBI berupa tindakan koreksi yang pada akhirnya harus segera ditindaklanjuti oleh segenap tim. Kegiatan yang bertujuan agar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Pekalongan mampu mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi apabila nanti menghadapi tim auditor dari pihak ekternal tersebut ditutup dengan foto bersama pihak auditor AMI dan pimpinan FEBI.